Selasa, 28 Desember 2010

Pelanggan Adalah Aset

Pelanggan Adalah Aset

Sering kali pelaku bisnis menganggap pelanggan mereka hanyalah sebuah baris pendapatan dalam suatu kertas laporan. Pelaku bisnis menghabiskan waktu untuk memikirkan cara mendapatkan uang yang lebih banyak dari mereka, menganalisa seberapa sering mereka berbisnis kembali dengan perusahaan, seberapa banyak yang mereka belanjakan pada setiap perusahaan, seberapa banyak yang mereka belanjakan pada setiap kunjungannya, dan memikirkan seberapa banyak pelanggan berbelanja atas produk tertentu. Namun pelanggan harus dapat lebih diperhatikan daripada hanya diaggap sebagai suatu sumber pemasukan saja.

Pengalaman pelanggan dapat bermacam-macam mulai dari yang sangat tidak puas sampai kepada yang sangat puas, di mana kedua jenis pelanggan tersebut dapat memberikan pengaruh besar terhadap reputasi perusahaan.

Bagi beberapa orang tidak ada yang lebih menakutkan daripada membuka pintu terhadap umpan balik dari para pelaggan, sampai mereka menyadari bahwa ada hal yang lebih menakutkan daripada mendengarkan apa yang hendak dikatakan para pelanggan yaitu tidak mendengarkannya dan merasakan akibat yang ditimbulkannya.

Jika ide untuk mendengarkan umpan balik dari pelanggan menakutkan anda, tanyakan pada diri anda sendiri mengapa? Apakah anda takut bila pelayanan anda di bawah rata-rata dan tidak bisa diperbaiki lagi? Anda harus bertanggung jawab terhadap tindakan anda. Lebih baik memiliki pelanggan yang tidak bahagia mengetuk pintu anda daripada tidak ada pelanggan sama sekali. Perlu diingat bahwa pelanggan yang tidak bahagia adalah pelanggan yang sedang menuggu untuk dibuat bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik di blog pemasaran online ini