Senin, 07 Februari 2011

Menggunakan Blog

Pentingnya Karyawan Anda Menggunakan Blog
Mendengarkan blog dari para pelanggan sudah tentu merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan bisnis anda karena hal tersebut akan memberikan sebuah jendela untuk melihat apa yang mereka pikirkan tentang anda dan perusahaan anda. Menciptakan hasrat yang sesungguhnya dan pemahaman. Blog dari karyawan sama demikian. Seorang ahli berkebangsaan Inggris yang ternama dalam internal blogging, Suw Charman, membeberkan beberapa alasan utama bahwa internal blogging merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan anda.

Seperti halnya dengan proyek besar, meluncurkan internal blog dalam perusahaan memiliki tantangan tersendiri, dan membuat orang-orang untuk beradaptasi, membaca dan berkomunikasi dengan menggunakannya akan lebih menantang lagi. Di bawah ini adalah serentetan peraturan-peraturan, panduan-panduan dan nasihat tentang bagaimana menciptakan landasan internal blogging yang sukses, seperti bagaimana mengadaptasinya secara benar. Langkah pertama adalah menjangkau para karyawan anda, semakin banyak dari mereka yang memiliki konsep blogging, semakin baik.

Anda bahkan tidak perlu untuk menyebutnya ‘blogging’, kecuali organisasi anda sudah menjadi pro-blogging, anda dapat dengan mudah menggunakan nama-nama organisasi yang lebih spesifik

Sabtu, 05 Februari 2011

Blogging Yang Sehat

Mendirikan Suasana Blogging Yang Sehat
Setelah anda mulai menggunakan blog dan menghargai segala kerumitan, keuntungan dan potensi yang bisa digali dari blogging, anda tidak ragu lagi akan mulai berpikir bagaimana mengajak para karyawan anda untuk ikut menggunakan blog.

Lagkah pertama adalah untuk menyadari bahwa mungkin ada sebagian dari karyawan anda yang sudah blogging. Dengan adanya jutaan blog di seluruh dunia maka anggapan bahwa tidak ada satu pun karyawan anda yang blogging adalah hal yang naïf seperti anggapan bahwa tidak ada satu pun karyawan anda yang pernah men-download musik secara online, mungkin hal tersebut bisa jadi benar, tetapi kemungkinannya sangat kecil.

Komunikasikan dengan karyawan anda tentang blogging. Untuk beberapa perusahaan, hal ini mungkin berarti mengadakan rapat staf mengenai blogging, untuk yang lainnya, mungkin hanya berupa e-mail untuk meminta masukan. Minimal, pembicaraan tersebut harus meliputi tentang kebijakan blogging dan beberapa infomasi kepada para manajer tentang bagaimana cara menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan blogging. Sasaran-sasaran dari setiap kebijakan atau aturan main blogging harus menjelaskan tentang apa saja yang dapat dan tidak dapat diterima. Beberapa perusahaan benar-benar memilih untuk menjadikan blogging sebagai bagian penting dari kegiatan harian para karyawannya.

Menciptakan suasana blogging yang sehat melampaui segala kebijakan blogging yang anda buat, namun dengan memiliki eksekutif-eksekutif yang menggunakaan blog dan yang mendukung blogging adalah cara terbaik untuk memperkenalkan blogging, meskipun itu bukan sesuatu yang harus ada. Kunci dari suasana blogging yang sehat adalah dengan perusahaan, para pemimpin, dan manajer yang menghargai blogging, bloggers dan setiap umpan balik dari blog.

Inilah alsannya mengapa memiliki blog tentang perusahaan, blog tentang produk-produk tertentu (jika produk anda berupa kendaraan atau perangkat lunak), atau blog yang khusus tentang pasar (jika anda menciptakan beraneka macam produk) sangat penting, blog-blog tersebut memperbolehkan para pelanggan anda untuk memberikan umpan balik dalam beraneka macam bentuk, dan oleh karena itu blog mengizinkan anda untuk menggunakan umpan-umpan balik tersebut dalam berbagai cara.

Terlalu banyak perusahaan pengguna blog hanya memiliki satu blog resmi saja, yang mana sangat terpusat sehingga terlihat hanya seperti sarana marketing lainnya pendekatan semacam ini dapat bermasalah, dengan masalah yang terbesar adalah membuat para pelanggan anda hanya dapat berkomunikasi dengan anda melalui satu tempat blog saja.

Tantangan dari masukan yang berbasiskan blog adalah bukanya tidak mendapatkan umpan balik, tetapi mengetahui apa yang harus dikerjakan baik dengan umpan balik yang positif maupun yang negatif, begitu juga dengan tersedianya tempat di mana anda dapat menanggapi umpan balik tersebut secara terbuka dan tepat waktu.